Halo Warga Dusun Kendal!
Siapa yang tidak tahu serangga bersayap yang ramai muncul saat musim hujan tiba, sering menempel di dedaunan atau mengerubungi lampu kita? Ya, dia adalah Puthul atau yang di beberapa tempat disebut Rampal—musuh petani yang kini malah jadi lauk pauk favorit di meja makan kita!
Fenomena “musim rampal” adalah berkah tersendiri bagi Dusun Kendal secara khusus dan masyarakat Gunungkidul pada umumnya. Kebiasaan mengonsumsi serangga ini sudah mengakar kuat sebagai bagian dari kuliner ekstrem atau tidak umum.
Namun, di balik rasa gurihnya, kita perlu tahu lebih banyak tentang si kumbang mungil ini agar kegiatan ngrampali (berburu puthul) tetap aman dan bermanfaat.
Mengenal Lebih Dekat Si “Kumbang Terbang”
Secara ilmiah, Puthul adalah serangga dari genus Phyllophaga. Dia adalah bagian dari siklus alam yang unik:
- Si Hama Bawah Tanah: Ketika masih menjadi larva, Puthul dikenal sebagai uret atau gayas.
- Uret inilah yang hidup di dalam tanah selama berbulan-bulan dan menjadi hama utama bagi perakaran tanaman padi, jagung, dan lainnya.
- Si Kumbang Musiman: Saat memasuki musim hujan, uret bermetamorfosis menjadi Puthul dewasa (kumbang terbang) dan naik ke permukaan, siap kawin, bertelur, dan mengulang siklus. Kemunculan massal inilah yang kita manfaatkan!
Menangkap Puthul bukan hanya soal mencari lauk, tetapi juga membantu petani untuk memutus siklus hama di lahan mereka. Jadi, setiap piring Puthul Goreng yang kita nikmati, ada kontribusi nyata untuk pertanian Dusun Kendal!
“Gizi Ekstrem”: Kenapa Puthul Jadi Favorit?
Bukan cuma rasa gurih renyah, Puthul ternyata adalah Superfood lokal yang sering diabaikan:
Protein Juara: Seperti banyak serangga yang dapat dimakan (edible insect), Puthul adalah sumber protein tinggi yang luar biasa. Kandungan proteinnya dapat membantu menjaga stamina dan memperbaiki sel-sel tubuh.
Alternatif Sehat: Mengonsumsi Puthul yang merupakan protein nabati bisa menjadi alternatif yang lebih berkelanjutan dan rendah lemak jenuh dibandingkan daging merah.
Wajar jika Puthul Goreng yang dibumbu bacem manis-pedas atau digoreng asin selalu jadi rebutan saat musimnya tiba, baik di Dusun Kendal maupun di pelosok Gunungkidul lainnya!
Keamanan Konsumsi: Hati-hati Sebelum Masuk ke Piring!
Secara umum, Puthul aman dikonsumsi karena tidak mengandung racun biologis (toksin) alami, inilah mengapa ia telah menjadi tradisi turun temurun di daerah kita. Namun, serangga dari alam liar selalu membawa dua risiko utama yang harus diwaspadai:
1. Risiko Keracunan Kimia (Pestisida)Ini adalah risiko terberat. Puthul hidup di lingkungan pertanian yang rentan terhadap penyemprotan pestisida (insektisida). Bahan kimia ini dapat menempel atau bahkan diserap oleh serangga. Keracunan pestisida bisa memicu gejala mulai dari sakit kepala, mual, hingga gangguan saraf serius.
EDUKASI AMAN:
⛔ JANGAN pernah berburu Puthul di lahan pertanian yang baru saja disemprot pestisida atau area yang dekat dengan gudang/limbah bahan kimia.
✅ Pilih lokasi penangkapan yang jauh dari paparan kimia, seperti kebun rumah atau pohon di area yang bersih.
2. Risiko Reaksi Alergi (Protein)Puthul memiliki protein yang sangat tinggi.
Ada kemungkinan reaksi alergi silang (cross-reactivity) pada orang yang sensitif terhadap protein krustasea (udang, kepiting) atau serangga lain.
EDUKASI AMAN:
⚠️ Jika Anda memiliki riwayat alergi seafood atau pernah sensitif terhadap makanan berprotein tinggi lainnya, sebaiknya hindari atau coba dalam porsi sangat kecil terlebih dahulu.
3. Persiapan dan Pengolahan yang Benar
Puthul yang tidak dibersihkan dengan baik masih bisa membawa kotoran atau kuman.
EDUKASI AMAN:
💧 Cucian Tuntas: Cuci Puthul berkali-kali hingga airnya jernih.
🔪 Lepas Sayap: Bagian sayap dan kaki yang keras harus dilepaskan karena sulit dicerna
🔥 Masak Matang: Selalu goreng atau olah Puthul hingga benar-benar matang, renyah, dan kering. Memasak dengan suhu tinggi adalah kunci utama keamanan pangan.
Mari kita jaga tradisi nyuluh rampal ini sebagai bagian dari kearifan lokal Dusun Kendal, sambil memastikan kesehatan dan keamanan kita semua! Selamat berburu dan selamat menikmati Rampal Goreng!